GOWA- Tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah. Desa Manuju Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa setelah diguyur hujan deras mengakibatkan Air Sungai Meluap, Jumat (27/5/2022).

Baca juga:Gepmar Soroti Inpres, Permenaker, dan SE Menteri Agama

Aktivis Kabupaten Gowa, Muh Henra mengatakan dangkalnya aliran sungai akibat Banjir Bandang pada bulan Januari 2019 yang tak kunjung mendapatkan perhatian pihak pemerintah merupakan salah satu faktor Air Sungai kembali meluap.

Tambahnya, Henra Sapaan akrabnya mengutarakan akibat dari hujan deras yang menguyur Desa Manuju mengakibatkan petani gagal panen yang kedua kalinya.

“Banjir bandang yang terjadi membuat sejumlah masyarakat ikut terdampak. Lahan pertanian terendam banjir yang seharusnya sudah bisa dipanen terancam gagal panen yang kedua kalinya,” ujarnya.

Henra juga menjelaskan, Selain tanaman padi yang terancam puso hewan ternakpun terbawa luapan air sungai.

“Tak hanya padi yang gagal panen ada beberapa hewan ternak (Sapi) ikut terseret dibawa arus air, maka diri itu diperkirakan total kerugian warga mencapai ratusan juta,” pintahnya.

Disisi lain, petani yang terdampak luapan air sungai, Muh Taslim Rani berharap kepada pemerintah segera melakukan pembenahan terutama Desa Manuju.

“Kami sangat berharap kepada pemerintah untuk segera menindaki lanjuti hal tersebut, pasalnya jika aliran sungai tidak segera diperbaiki tentunya akan menjadi ancaman bagi kami setiap tahunnya,” harapnya.

Lanjutnya, Henra menekankan kepada Pemerintah Kabupaten Gowa untuk segera menindak lanjuti keluhan masyarakat agar tidak terjadi lagi hal-hal yang mampu merugikan warga.

“Melihat hal tersebut sudah sepantasnya Pemerintah mengambil sebuah tindakan agar kerugian yang di alami oleh masyarakat tidak berkelanjutan,” pungkasnya.